Friday, April 26, 2013

Seputar Cloud Computing

Internet sudah menjadi kata yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Tidak diragukan lagi, teknologi internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang, termasuk masyarakat Indonesia. Murah dan mudahnya seseorang dalam mengakses layanan internet menjadi alasan utamanya. Apa lagi dengan banyaknya manfaat dan kegunaan yang ditawarkan, yang membuat masyarakat berbondong-bondong menggunakan layanan ini, tentunya dengan berbagai macam alasan, antara lain sebagai sumber informasi, media hiburan, dan bahkan sebagai media bisnis (jual-beli, dsb). Tidak heran perkembangan internet sangat pesat dalam beberapa puluh tahun belakangan ini. Yang tentu saja bertujuan untuk meningkatkan performa, kinerja, serta kegunaan internet itu sendiri bagi masyarakat.
 
Seiring dengan perkembangan teknologi internet, belakangan ini mungkin sering terdengar di telinga kita kata cloud computing. Apa sih sebenarnya cloud computing itu?

Komputasi awan (cloud computing) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan gabungan dari teknologi komputer (alat/mesin yang dapat melakukan proses ‘komputasi’ secara cepat) dengan teknologi berbasis internet (awan). Pada jaringan komputer, internet biasanya digambarkan sebagai sebuah awan, yang merupakan simbol dari informasi dan infrastruktur kompleks yang ada di dalamnya. Ada yang mengatakan bahwa cloud computing dapat digambarkan seperti sebuah jaringan listrik. Ketika kita menggunakan listrik untuk kehidupan sehari-hari, kita tidak perlu membangun pembangkit listrik sendiri. Kita hanya menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Kita tidak perlu mengetahui apa yang ada di dalam pembangkit listrik tersebut, cara kerjanya, atau apapun yang berhubungan dengan pembangkit listrik tersebut. Yang kita perlu tahu hanyalah apa kegunaannya untuk kita, bagaimana menyambungkan listrik tersebut dari PLN (cara berlangganan), dan proses pembayarannya. 

Teknologi cloud computing sebenarnya telah lama digunakan oleh orang-orang sejak lama. Dahulu sebelum digunakannya sistem operasi dan personal computer (PC) di pasarkan secara luas, masyarakat telah menggunakan teknologi ini. Yang membedakan cloud computing ini dengan teknologi sebelumnya adalah cara pendistribusian datanya. Sebuah mesin komputasi yang besar, baik dari segi power, memori, serta ketahanannya ditempatkan di dalam sebuah ruangan, yang dapat diakses dan digunakan oleh orang-orang yang ingin menggunakannya (terdistribusi). Yang membedakannya dengan teknologi saat ini adalah pada saat itu, layanan hanya dapat diakses di satu tempat/ruangan itu saja, yang terkoneksi langsung melalui kabel. Seiring berkembangya teknologi, komputer pribadi pun mulai banyak digunakan oleh masyarakat. Kemudian muncul teknologi internet, untuk memudahkan orang-orang dalam menukarkan dan berbagi (perpindahan) data tanpa terkendala oleh jarak. Dari situlah kemudian muncul gagasan agar layanan internet lebih dioptimalkan lagi kepada proses pendistribusian datanya, tanpa tergantung dengan spesifikasi hardware dan software yang digunakan oleh user, yang sekarang populer dengan sebutan cloud computing.

Dari sisi kendali dan tanggung jawab yang dilakukan user terhadap sistem, cloud computing dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
  1. Software as a Service (SaaS). Layanan ini menyediakan hampir ’semuanya’ untuk pengguna. Mulai dari pengelolaan jaringan, storage, server, sistem operasi, hingga aplikasinya (software). Pengguna benar-benar tinggal memanfaatkan aplikasi yang disediakan oleh vendor penyedia layanan. Kita tentu tidak asing dengan layanan seperti Yahoo Mail, Gmail, Google Search, maupun Google Application. Layanan-layanan tersebut termasuk ke dalam kategori SaaS.

  2. Platform as a Service (PaaS). Sesuai dengan namanya, PaaS menyediakan layanan terhadap platform sistem. Platform yang dimaksud disini adalah dimulai dari proses runtime, sistem operasi hingga penyediaan servernya. Pengguna hanya bertanggung jawab terhadap aplikasi yang akan dibangun pada PaaS ini. Singkatnya, kita membangun layanan SaaS kita sendiri, yang kemudian di pasang pada server-server penyedia jasa PaaS. Salah satu vendor penyedia jasa PaaS adalah Windows Azure dan Amazon Web Services.

  3. Infrastructure as a Service (IaaS). Ada waktu dimana kita membutuhkan aplikasi yang sangat spesifik yang membutuhkan konfigurasi sistem operasi yang unik pula. Disinilah IaaS digunakan. Penyedia layanan hanya bertanggung jawab terhadap pengelolaan jaringan, Storage, server dan virtualisasi. Sementara mengenai konfigurasi sistem operasi , runtime, hingga aplikasi itu sendiri menjadi tanggung jawab pengguna yang memanfaatkan layanan ini.
Keuntungan menggunakan layanan cloud computing ini, khususnya untuk yang fokus kepada pemanfaatan layanan secara keseluruhan (Software as a Service) antara lain:

  1. Pengguna tidak harus dipusingkan dengan spesifikasi hardware komputer yang digunakan. Cukup terhubung dengan internet.
  2. Pengguna tidak perlu tahu mengenai detail software, mulai dari cara penginstalan, lisensi dan sebagainya.
  3. Untuk perusahaan yang bertujuan bisnis, dengan memanfaatkan layanan ini perusahaan dapat memanfaatkan layanan sesuai kebutuhan. Ketika perusahaan menjadi besar dan membutuhkan ‘lebih’, kapasitas dan otoritas terhadap layanan dapat ditingkatkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
  4. Pengguna dapat fokus pada tujuan utamanya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan, seperti keamanan, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain sudah ditangani oleh penyedia layanan.
credit: Disini

No comments:

Post a Comment