Komputer pertama kali digagas pada tahun 1822 yang awalnya hanya digunakan untuk sebagai alat penghitung cepat yang disebut difference engine. Setelah itu pada tahun 1833 Charles Babbage mengembangkan lagi difference engine dengan konsep yang lebih mendalam dan umum. Mesin ini dapat melaksanakan kalkulasi apa saja, sehingga mesin inilah yang untuk pertama kali dikenal sebagai general purpose digital komputer yang disebut sebagai analytical engine.
Pada tahun 1937, Prof. Howard Aikem, seorang mulai merancang dan mengembangkan pembuatan sebuah komputer yang dapat melakukan operasi aritmatika dan logika secara otomatis. Komputer yang dirancang Prof Howard mulanya hanya mekanik elektronik. Kemudian dengan bantuan perusahaan IBM, yaitu perusahaan elektronik yang sekarang juga perusahaan komputer pada tahun 1944, komputer rancangannya tersebut terselesaikan secara elektronik. Komputer tersebut diberi nama “Harvard Mark I Automatic Sequence-Controlled Calculator (ASCC)”. Cukup rumit memang, namun itulah cikal bakal dari komputer itu sendiri.
Pada tahun 1948, mulailah ditemukannya transistor, inilah cikal bakal semua barang elektronik mempunyai ukuran yang kecil secara drastis. Tak terkecuali dengan komputer yang notabennya sebelumnya memiliki ukuran yang super besar. Pada tahun 1956 transistor mulai digunakan pada komputer yang membuat komputer bekerja lebih cepat, hemat, dan kecil. Mulailah berbagai perusahaan besar menggunakan komputer sebagai penunjang memproses informasi keuangan.
Pada tahun 1958 Jack Kilby mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit). IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya adalah komputer semakin kecil, karena beberapa fungsi komponen telah diambil alih oleh IC.
Komputer semakin tahun semakin berkembang, dan akhirnya terbentuklah yang namanya procesor yang ditemukan pada tahun 1971. Setelah kejadian itu, komputer menjadi semakin kecil, karena banyak sekali komponen yang dijadikan satu dan perannya digantikan oleh procesor. Setelah itu, seiring dengan perkembangan komputer, ditemukanlah LAN untuk efisiensi pengiriman data, berbagi piranti, atau yang lainnya. Setelah banyak berkembang dari tahun ke tahun, sekarang komputer menjadi seperti yang kita lihat saat ini.
Tuesday, April 30, 2013
Sunday, April 28, 2013
SMADAV di detect Virus oleh AVIRA
mungkin
ini bukanlah kejadian yang pertama kalinya, mungkin anda juga pernah
mengalami hal yang serupa dengan ini, bahwa SMARTP.exe dicurigai sebagai
virus oleh antivirus Avira, Tetapi kenapa harus antivirus ini dicurigai
sebagai virus oleh antivirus lainnya.dan apakah benar kalau smdAV
dkatakaan sebagai virus ???
menurut
pengalaman saya dan dari berbagai forum yang saya jelajahi, sudah
terlalu banyak pro dan kontra mengenai antivirus SMADAV.
Bagi
yang pro, SMADAV sangat bisa diandalkan, terutama untuk virus-virus
buatan lokal. SMADAV juga dianggap cukup memberikan perlindungan pada
removable drive dan juga tidak terlalu memberatkan system.
Tetapi
apakah itu cukup? Perlindungan tanpa metode yang jelas malah
membahayakan. Itulah yang jarang orang pahami, apabila virus sudah
menginfeksi system, apakah SMADAV dapat memulihkannya?
Karena
sudah terlalu banyak juga komplain dari konsumen, komputer mereka yang
awalnya aman-aman saja menjadi berantakan file systemnya kala
antivirusnya diganti dengan SMADAV.
Dan berikut ini adalah beberapa analisa dari banyak pemerhati security di berbagai forum di tanah air mengenai SMADAV:
- SMADAV sering salah mendeteksi system sebagai virus. Dan tidak ada kamus di SMADAV untuk memperbaiki kerusakan system itu, yang ada hanya QUARANTINED. Sehingga, apabila Windows membutuhkan file system tersebut (walaupun sudah terserang virus, tetap bisa digunakan - walau beresiko juga) dan ternyata hilang, Windows akan menjadi bego (Blue Screen). Kasus ini paling sering di file driver peripheral.
- False alarm. Jika SMADAV sering dianggap virus oleh antivirus yang lain, maka begitu sebaliknya, SMADAV sering mendeteksi antivirus lain sebagai virus juga (balas dendam ni yeee…..)
- Heuristicnya kayanya emang bener-bener konsentrasinya pada virus-virus lokal saja. Berbeda dengan antivirus internasional yang benar-benar independen, untuk semua model virus di seluruh dunia. Ingat kasus STUXNET made in Israel beberapa bulan yang lalu??? SMADAV tidak bisa mengatasinya dengan baik. Okelah flashdisk aman, tapi registry dan file system ga kesentuh! Bablas viruse….. Padahal, yang namanya virus, worm, trojan, spyware dan konco-konconya itu source code-nya juga sama di seluruh dunia dengan bahasa pemrograman yang bermacam-macam.
- Menurut beberapa opini, SMADAV ternyata gabungan dari beberapa tool yang beredar di dunia maya, sebut saja USB security, Registry Cleaner dan Antivirus sederhana.
- SMADAV sebagai ANTIVIRUS KILLER, karena dapat menutupi fungsi dari antivirus lain yang sedang bekerja.
- Ga jelas gimana updatenya. Kalo yang yang SMADAV Pro katanya fungsi daily updatenya ada! Cuma, apa heuristic yang dipake tetep buat virus-virus lokal aja ya? Padahal, infeksi virus, terutama dari flashdisk ga cuma berasal dari virus-virus lokal saja!
Semua pilihan tergantung pada Anda, yang penting pilihlah yang terbaik. Jika Anda tetap mempercayakan keamanan komputer Anda pada SMADAV, ya terserah Anda juga! Toh Anda juga suatu saat menemukan juga kelemahannya.
Tapi, sejelek-jeleknya antivirus, masih ada baiknya. SMADAV bagusnya adalah memberikan perlindungan pada flashdisk dari virus Autoit dan variannya yang berupa Autorun.inf
Dan mungkin SMADAV juga sebagai awal industri perangkat lunak di Indonesia, khususnya di bidang security. Suatu saat pasti akan lebih baik lagi.
Dan jangan lupa untuk Update antivirus Anda secara berkala.
Perbedaan Google Chrome dan Chromium
Pada awalnya sebuah proyek pembuatan web browser opensource bernama Chromium didirikan
untuk membuat browser yang opensource. Kemudian Google mengambil sourcecode Chromium
proyek tersebut untuk membuat browser baru dengan menambah beberapa fitur tambahan, seperti
tambahan nama, yang kemudian menjadi Google Chrome. Singkat kata, Google Chrome merupakan
Chromium yang dipaket dan didistribusikan oleh Google dengan menambah beberapa fitur. Proyek
Chromium sendiri masih terus berjalan dan masih juga digunakan Google untuk meng-update Google Chrome.
Setidaknya ada 10 perbedaan antara Chromium dan Google Chrome, yang ditambahkan oleh Google, yaitu :
Google Chrome mendukung format H.264, AAC, MP3, Vorbis dan Theora sedangkan Chromium hanya mendukung Vorbis dan Theora.
para developer sebelum dikirim ke user dalam bentuk rilis. Sedangkan pada Chromium, karena memang berupa proyek development, maka segala perubahan akan langsung dikirim ke user. Sehingga Chromium lebih rentan crash dan bug, tetapi lebih up to date dibanding Google Chrome.
Jadi, sangat mungkin bila kita melihat satu fitur dari Chromium yang baru diimplementasikan pada Google Chrome beberapa waktu yang akan datang. Jangan kaget pula bila memang Chromium tidak punya Stable Released, karena memang selalu dalam tahap pengembangan.
credit: Disini
untuk membuat browser yang opensource. Kemudian Google mengambil sourcecode Chromium
proyek tersebut untuk membuat browser baru dengan menambah beberapa fitur tambahan, seperti
tambahan nama, yang kemudian menjadi Google Chrome. Singkat kata, Google Chrome merupakan
Chromium yang dipaket dan didistribusikan oleh Google dengan menambah beberapa fitur. Proyek
Chromium sendiri masih terus berjalan dan masih juga digunakan Google untuk meng-update Google Chrome.
Setidaknya ada 10 perbedaan antara Chromium dan Google Chrome, yang ditambahkan oleh Google, yaitu :
- LOGO
![]() |
logo Chrome dan Chromium |
- Crash reporting
- User metrics
Google Chrome mendukung format H.264, AAC, MP3, Vorbis dan Theora sedangkan Chromium hanya mendukung Vorbis dan Theora.
- Adobe Flash
- PDF support
- Code
- Sandbox
- Package
- Profile dan Cache
- Quality Assurance
para developer sebelum dikirim ke user dalam bentuk rilis. Sedangkan pada Chromium, karena memang berupa proyek development, maka segala perubahan akan langsung dikirim ke user. Sehingga Chromium lebih rentan crash dan bug, tetapi lebih up to date dibanding Google Chrome.
Jadi, sangat mungkin bila kita melihat satu fitur dari Chromium yang baru diimplementasikan pada Google Chrome beberapa waktu yang akan datang. Jangan kaget pula bila memang Chromium tidak punya Stable Released, karena memang selalu dalam tahap pengembangan.
credit: Disini
Friday, April 26, 2013
Tiga Mitos tentang Cloud Computing
Dalam sebuah
seminar tentang cloud computing, Francis Lee dari Joyent menyebutkan
ada sejumlah mitos yang melingkupi cloud computing. Mitos-mitos inilah
yang membuat orang-orang ataupun perusahaan masih enggan untuk berpindah dari model data center lama ke layanan cloud computing.
Edukasi tentang cloud computing mutlak diperlukan untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan cloud computing. Tahun 2012 seperti yang saya prediksikan di Indonesia akan menjadi tahun di mana orang akan ingin tahu lebih banyak tentang teknologi cloud, termasuk mencoba layanan tersebut secara langsung.
Satu hal yang pasti, dengan mengalihkan sumber daya ke teknologi cloud bukan berarti pemilik data bisa ongkang-ongkang kaki dan lepas tangan jika ada hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya: crash, hacked) terjadi dengan penyedia layanan cloud-nya.
Penyedia layanan cloud yang baik pasti dari awal kontrak akan mengajak klien untuk duduk bareng mendesain environment sistem untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ini merupakan bukti awal keseriusan penyedia layanan cloud untuk secara sungguh-sungguh membantu kita mengurusi alih sumber daya terhadap seluruh sistem komputer yang dimiliki perusahaan.
1. Cloud Computing tidak secure, reliable, dan scalable
Tiga hal ini saya gabungkan menjadi satu. Faktanya adalah cloud computing bisa saja tidak secure, reliable, dan scalable. Hal ini bisa terjadi jika kita memilih penyedia layanan cloud yang tidak tepat dan kita tidak terlibat langsung dalam pendesainan arsitektur sistem komputer yang dikehendaki.
Menurut Francis, penggunaan layanan cloud bukan berarti sistem tersebut langsung 100% aman. Kita tetap perlu memasang sistem pengaman seperti SSL dan semua layer keamanan yang menjadi faktor utama apakah sistem kita mudah ditembus atau tidak. Dari awal, seharusnya penyedia layanan cloud sudah memberikan saran-saran tentang cara terbaik untuk memastikan keamanan sistem.
Sementara itu, faktor reliable dan scalable bergantung dengan cara kita mendesain sistem komputer yang dimiliki di cloud dan bagaimana backup plan yang dimiliki oleh penyedia layanan cloud. Dengan demikian, langkah persiapan baik dalam memilih penyedia cloud maupun mendesain arsitektur sistem komputer merupakan hal critical untuk menentukan apakah sistem akan secure, reliable, dan scalable.
2. Cloud Computing tidak menghemat uang
Bisa jadi bahwa ternyata biaya yang dikeluarkan untuk mengalihkan sumber daya ke layanan cloud tidak lebih murah ketimbang membuat data center sendiri. Masalahnya, membuat data center sendiri itu pastinya membutuhkan yang namanya ruangan, infrastruktur, dan hardware yang semuanya adalah aset dan memiliki faktor depresiasi. Belum lagi seandainya kita perlu memperbarui semua itu secara berkala.Sebaliknya dengan mengalihkan sistem ke teknologi cloud, hanya satu hal yang kita pikirkan dari sisi keuangan, yaitu biaya operasional. Tidak ada aset dan depresiasi yang perlu diurusi.
Anggap saja seperti pembayaran bulanan yang rutin dikeluarkan, seperti halnya layanan listrik, air, atau telepon. Tidak perlu pusing dengan pembaruan teknologi ataupun bagaimana membuang perangkat yang sudah usang.
3. Cloud Computing membutuhkan skill IT yang baru
Apakah teknologi cloud membutuhkan skill yang baru? Sekarang dibalik, jika Anda berkecimpung di dunia Teknologi Informasi, hal apa yang tidak baru setiap harinya?
Berbeda dengan dunia teknik lainnya, IT adalah dunia yang sangat cepat menuntut perubahan. Ini termasuk dengan skill dan ilmu yang diperlukan. Apa yang menjadi trend lima tahun lalu bisa jadi sudah tidak ada yang menggunakan saat ini.
Khusus untuk teknologi cloud, para administrator sistem di perusahaan tentu harus mengerti bagaimana meng-handle teknologi yang diterapkan oleh layanan cloud computing.
Belajar terus-menerus, terutama untuk teknologi baru, adalah keharusan dan itu bukanlah hal yang bisa ditawar. Tentu saja penyedia layanan cloud akan selalu membantu jika memerlukan transfer ilmu dan teknologi.
Itulah sekelumit mitos yang berkaitan dengan cloud computing. Garis besarnya adalah teknologi cloud memang memudahkan kita mengurusi sistem komputer yang dimiliki tapi pemilik sistem tetap secara penuh bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem yang dimiliki sudah benar-benar cukup secure, reliable, dan scalable. Update terhadap perkembangan teknologi juga merupakan keharusan di dunia yang serba cepat ini.
Semoga kita bisa memahami teknologi cloud dengan lebih baik dan dapat memutuskan apakah teknologi cloud computing merupakan solusi terbaik bagi sistem kita atau tidak.
credit : Disini
Edukasi tentang cloud computing mutlak diperlukan untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan cloud computing. Tahun 2012 seperti yang saya prediksikan di Indonesia akan menjadi tahun di mana orang akan ingin tahu lebih banyak tentang teknologi cloud, termasuk mencoba layanan tersebut secara langsung.
Satu hal yang pasti, dengan mengalihkan sumber daya ke teknologi cloud bukan berarti pemilik data bisa ongkang-ongkang kaki dan lepas tangan jika ada hal-hal yang tidak diinginkan (misalnya: crash, hacked) terjadi dengan penyedia layanan cloud-nya.
Penyedia layanan cloud yang baik pasti dari awal kontrak akan mengajak klien untuk duduk bareng mendesain environment sistem untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ini merupakan bukti awal keseriusan penyedia layanan cloud untuk secara sungguh-sungguh membantu kita mengurusi alih sumber daya terhadap seluruh sistem komputer yang dimiliki perusahaan.
1. Cloud Computing tidak secure, reliable, dan scalable
Tiga hal ini saya gabungkan menjadi satu. Faktanya adalah cloud computing bisa saja tidak secure, reliable, dan scalable. Hal ini bisa terjadi jika kita memilih penyedia layanan cloud yang tidak tepat dan kita tidak terlibat langsung dalam pendesainan arsitektur sistem komputer yang dikehendaki.
Menurut Francis, penggunaan layanan cloud bukan berarti sistem tersebut langsung 100% aman. Kita tetap perlu memasang sistem pengaman seperti SSL dan semua layer keamanan yang menjadi faktor utama apakah sistem kita mudah ditembus atau tidak. Dari awal, seharusnya penyedia layanan cloud sudah memberikan saran-saran tentang cara terbaik untuk memastikan keamanan sistem.
Sementara itu, faktor reliable dan scalable bergantung dengan cara kita mendesain sistem komputer yang dimiliki di cloud dan bagaimana backup plan yang dimiliki oleh penyedia layanan cloud. Dengan demikian, langkah persiapan baik dalam memilih penyedia cloud maupun mendesain arsitektur sistem komputer merupakan hal critical untuk menentukan apakah sistem akan secure, reliable, dan scalable.
2. Cloud Computing tidak menghemat uang
Bisa jadi bahwa ternyata biaya yang dikeluarkan untuk mengalihkan sumber daya ke layanan cloud tidak lebih murah ketimbang membuat data center sendiri. Masalahnya, membuat data center sendiri itu pastinya membutuhkan yang namanya ruangan, infrastruktur, dan hardware yang semuanya adalah aset dan memiliki faktor depresiasi. Belum lagi seandainya kita perlu memperbarui semua itu secara berkala.Sebaliknya dengan mengalihkan sistem ke teknologi cloud, hanya satu hal yang kita pikirkan dari sisi keuangan, yaitu biaya operasional. Tidak ada aset dan depresiasi yang perlu diurusi.
Anggap saja seperti pembayaran bulanan yang rutin dikeluarkan, seperti halnya layanan listrik, air, atau telepon. Tidak perlu pusing dengan pembaruan teknologi ataupun bagaimana membuang perangkat yang sudah usang.
3. Cloud Computing membutuhkan skill IT yang baru
Apakah teknologi cloud membutuhkan skill yang baru? Sekarang dibalik, jika Anda berkecimpung di dunia Teknologi Informasi, hal apa yang tidak baru setiap harinya?
Berbeda dengan dunia teknik lainnya, IT adalah dunia yang sangat cepat menuntut perubahan. Ini termasuk dengan skill dan ilmu yang diperlukan. Apa yang menjadi trend lima tahun lalu bisa jadi sudah tidak ada yang menggunakan saat ini.
Khusus untuk teknologi cloud, para administrator sistem di perusahaan tentu harus mengerti bagaimana meng-handle teknologi yang diterapkan oleh layanan cloud computing.
Belajar terus-menerus, terutama untuk teknologi baru, adalah keharusan dan itu bukanlah hal yang bisa ditawar. Tentu saja penyedia layanan cloud akan selalu membantu jika memerlukan transfer ilmu dan teknologi.
Itulah sekelumit mitos yang berkaitan dengan cloud computing. Garis besarnya adalah teknologi cloud memang memudahkan kita mengurusi sistem komputer yang dimiliki tapi pemilik sistem tetap secara penuh bertanggung jawab untuk memastikan bahwa sistem yang dimiliki sudah benar-benar cukup secure, reliable, dan scalable. Update terhadap perkembangan teknologi juga merupakan keharusan di dunia yang serba cepat ini.
Semoga kita bisa memahami teknologi cloud dengan lebih baik dan dapat memutuskan apakah teknologi cloud computing merupakan solusi terbaik bagi sistem kita atau tidak.
credit : Disini
Seputar Cloud Computing
Internet
sudah menjadi kata yang tidak asing lagi bagi telinga kita. Tidak
diragukan lagi, teknologi internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian
orang, termasuk masyarakat Indonesia. Murah dan mudahnya seseorang
dalam mengakses layanan internet menjadi alasan utamanya. Apa lagi
dengan banyaknya manfaat dan kegunaan yang ditawarkan, yang membuat
masyarakat berbondong-bondong menggunakan layanan ini, tentunya dengan
berbagai macam alasan, antara lain sebagai sumber informasi, media
hiburan, dan bahkan sebagai media bisnis (jual-beli, dsb). Tidak heran
perkembangan internet sangat pesat dalam beberapa puluh tahun belakangan
ini. Yang tentu saja bertujuan untuk meningkatkan performa, kinerja,
serta kegunaan internet itu sendiri bagi masyarakat.
Seiring dengan perkembangan teknologi internet, belakangan ini mungkin sering terdengar di telinga kita kata cloud computing. Apa sih sebenarnya cloud computing itu?
Komputasi awan (cloud computing)
merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan gabungan dari teknologi
komputer (alat/mesin yang dapat melakukan proses ‘komputasi’ secara
cepat) dengan teknologi berbasis internet (awan). Pada jaringan
komputer, internet biasanya digambarkan sebagai sebuah
awan, yang merupakan simbol dari informasi dan infrastruktur kompleks
yang ada di dalamnya. Ada yang mengatakan bahwa cloud computing dapat
digambarkan seperti sebuah jaringan listrik. Ketika kita menggunakan
listrik untuk kehidupan sehari-hari, kita tidak perlu membangun
pembangkit listrik sendiri. Kita hanya menghubungi penyedia layanan
(dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik,
dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Kita tidak perlu mengetahui
apa yang ada di dalam pembangkit listrik tersebut, cara kerjanya, atau
apapun yang berhubungan dengan pembangkit listrik tersebut. Yang kita
perlu tahu hanyalah apa kegunaannya untuk kita, bagaimana menyambungkan
listrik tersebut dari PLN (cara berlangganan), dan proses pembayarannya.
Teknologi cloud computing sebenarnya telah lama digunakan oleh orang-orang sejak lama. Dahulu sebelum digunakannya sistem operasi dan personal computer (PC) di pasarkan secara luas, masyarakat telah menggunakan teknologi ini. Yang membedakan cloud computing ini dengan teknologi sebelumnya adalah cara pendistribusian datanya. Sebuah mesin komputasi yang besar, baik dari segi power,
memori, serta ketahanannya ditempatkan di dalam sebuah ruangan, yang
dapat diakses dan digunakan oleh orang-orang yang ingin menggunakannya
(terdistribusi). Yang membedakannya dengan teknologi saat ini adalah
pada saat itu, layanan hanya dapat diakses di satu tempat/ruangan itu
saja, yang terkoneksi langsung melalui kabel. Seiring berkembangya
teknologi, komputer pribadi pun mulai banyak digunakan oleh masyarakat.
Kemudian muncul teknologi internet, untuk memudahkan orang-orang dalam
menukarkan dan berbagi (perpindahan) data tanpa terkendala oleh jarak.
Dari situlah kemudian muncul gagasan agar layanan internet lebih
dioptimalkan lagi kepada proses pendistribusian datanya, tanpa
tergantung dengan spesifikasi hardware dan software yang digunakan oleh user, yang sekarang populer dengan sebutan cloud computing.
Dari sisi kendali dan tanggung jawab yang dilakukan user terhadap sistem, cloud computing dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Software as a Service (SaaS). Layanan ini menyediakan hampir ’semuanya’ untuk pengguna. Mulai dari pengelolaan jaringan, storage, server,
sistem operasi, hingga aplikasinya (software). Pengguna benar-benar
tinggal memanfaatkan aplikasi yang disediakan oleh vendor penyedia
layanan. Kita tentu tidak asing dengan layanan seperti Yahoo Mail,
Gmail, Google Search, maupun Google Application. Layanan-layanan
tersebut termasuk ke dalam kategori SaaS.
- Platform as a Service (PaaS). Sesuai dengan namanya, PaaS menyediakan layanan terhadap platform sistem. Platform yang dimaksud disini adalah dimulai dari proses runtime, sistem operasi hingga penyediaan servernya. Pengguna hanya bertanggung jawab terhadap aplikasi yang akan dibangun pada PaaS ini. Singkatnya, kita membangun layanan SaaS kita sendiri, yang kemudian di pasang pada server-server penyedia jasa PaaS. Salah satu vendor penyedia jasa PaaS adalah Windows Azure dan Amazon Web Services.
- Infrastructure as a Service (IaaS). Ada waktu dimana kita membutuhkan aplikasi yang sangat spesifik yang membutuhkan konfigurasi sistem operasi yang unik pula. Disinilah IaaS digunakan. Penyedia layanan hanya bertanggung jawab terhadap pengelolaan jaringan, Storage, server dan virtualisasi. Sementara mengenai konfigurasi sistem operasi , runtime, hingga aplikasi itu sendiri menjadi tanggung jawab pengguna yang memanfaatkan layanan ini.
- Pengguna tidak harus dipusingkan dengan spesifikasi hardware komputer yang digunakan. Cukup terhubung dengan internet.
- Pengguna tidak perlu tahu mengenai detail software, mulai dari cara penginstalan, lisensi dan sebagainya.
- Untuk perusahaan yang bertujuan bisnis, dengan memanfaatkan layanan ini perusahaan dapat memanfaatkan layanan sesuai kebutuhan. Ketika perusahaan menjadi besar dan membutuhkan ‘lebih’, kapasitas dan otoritas terhadap layanan dapat ditingkatkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
- Pengguna dapat fokus pada tujuan utamanya. Segala sesuatu yang berhubungan dengan layanan, seperti keamanan, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain sudah ditangani oleh penyedia layanan.
VGA Card Untuk Gamer Sejati: Teknologi NVIDIA atau AMD ATI Radeon?
Manakah pilihan VGA card
yang terbaik untuk gamer sejati? NVIDIA atau AMD ATI Radeon? Pilihan
bisa dipengaruhi oleh kebutuhan dan selera masing-masing dan setiap
gamer membutuhkan spesifikasi dan performa lebih baik untuk menikmati
game yang mereka mainkan. Kualitas suatu VGA memang tidak hanya
dipengaruhi oleh produsennya. Ada banyak faktor yang menentukan kualitas
suatu produk. Sebelum Anda memilih VGA produksi NVIDIA atau AMD ATI
Radeon, Anda perlu membaca tips berikut ini.
Apakah VGA itu? Seberapa pentingkah VGA bagi suatu perangkat PC atau notebook? VGA card adalah komponen penting untuk mengolah data grafis yang ditampilkan di monitor. Dengan kata lain, kualitas grafis suatu komputer ditentukan oleh VGA. Semakin bagus VGA yang kamu pilih, kamu bisa mendapatkan kualitas gambar yang bagus, jernih, dan tajam.
Jika kamu bingung memilih NVIDIA atau AMD ATI Radeon, kamu bisa mempertimbangkan performa kedua VGA tersebut. Disarankan untuk memilih VGA yang mendukung DirectX 11. Dengan teknologi ini, kamu bisa memainkan game-game terbaru tanpa kendala apapun. Game bisa berjalan dengan mulus di perangkat komputer. Game terbaru memang selalu menuntut performa yang lebih baik dan kamu perlu mengantisipasi hal tersebut dengan teknologi DX 11 ini. Tidak sulit menemukan VGA Card yang dilengkapi dengan teknologi tersebut.
Layar monitor juga menentukan pilihanmu terhadap suatu produk VGA. Jika lebar layar monitor cukup besar (sekitar 22 inch), gunakanlah VGA Card yang sedikit lebih baik (kelas menengah) untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus. AMD Radeon juga menawarkan berbagai macam produk untuk kelas ini.
Cooler juga menentukan performa suatu VGA card karena mampu mempertahankan suhu ideal untuk bekerja dan mengolah grafis. NVIDIA dan AMD Radeon juga melengkapi produknya dengan sistem pendingin untuk mengantisipasi overheating. Namun, kamu perlu memilih produk tertentu yang menggunakan cooler yang tidak terlalu besar karena cooler bisa memakan banyak tempat dalam chasing komputer.
Graphics Processing Unit adalah fitur paling utama yang menentukan kualitas grafis suatu VGA card. Untuk mendapatkan game dengan kualitas grafis terbaik, kamu membutuhkan GPU dengan kecepatan yang lebih besar. Kecepatan tersebut menggunakan satuan MHz dan keterangan mengenai kecepatan VGA tersebut bisa ditemukan dengan mudah.
Jika kamu belum bisa menentukan pilihan VGA berdasarkan kriteria di atas, luangkanlah sedikit waktu untuk membaca review produk di majalah atau internet. Setiap reviewer memberikan rating atau poin tertentu terhadap beberapa aspek dari suatu produk. Produk dengan rating tertinggi bisa lebih dipercaya.
Jadi, manakah pilihan yang paling tepat untuk para gamer? AMD dan NVIDIA mempunyai keunggulan masing-masing. ATI (AMD) menawarkan keunggulan dalam kualits grafis sehingga kamu bisa mendapatkan gambar yang lebih tajam saat memainkan game. NVIDIA menawarkan kelebihan berbeda karena kualitasnya ditentukan oleh 3D frame rate.
Kualitas grafis ditentukan oleh kemampuan VGA untuk menampilkan frame per detik. Dengan kata lain, ATI unggul dalam kualitas gambar dan NVIDIA unggul dalam kecepatan. Untuk para gamer yang membutuhkan solusi handal untuk bermain game, saran yang paling sesuai adalah NVIDIA. Kecepatan VGA dari produsen ini mampu menampilkan game 3D secara maksimal.
Kamu bisa menikmati game-game terbaru seolah-olah kamu memasuki dunia game tersebut. Namun, ATI lebih sesuai untuk pengguna yang sering menonton film atau hiburan multimedia lainnya. Kualitas grafis yang lebih bagus membuat film menjadi lebih realistis dan memukau.
Apakah VGA itu? Seberapa pentingkah VGA bagi suatu perangkat PC atau notebook? VGA card adalah komponen penting untuk mengolah data grafis yang ditampilkan di monitor. Dengan kata lain, kualitas grafis suatu komputer ditentukan oleh VGA. Semakin bagus VGA yang kamu pilih, kamu bisa mendapatkan kualitas gambar yang bagus, jernih, dan tajam.
Jika kamu bingung memilih NVIDIA atau AMD ATI Radeon, kamu bisa mempertimbangkan performa kedua VGA tersebut. Disarankan untuk memilih VGA yang mendukung DirectX 11. Dengan teknologi ini, kamu bisa memainkan game-game terbaru tanpa kendala apapun. Game bisa berjalan dengan mulus di perangkat komputer. Game terbaru memang selalu menuntut performa yang lebih baik dan kamu perlu mengantisipasi hal tersebut dengan teknologi DX 11 ini. Tidak sulit menemukan VGA Card yang dilengkapi dengan teknologi tersebut.
Layar monitor juga menentukan pilihanmu terhadap suatu produk VGA. Jika lebar layar monitor cukup besar (sekitar 22 inch), gunakanlah VGA Card yang sedikit lebih baik (kelas menengah) untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus. AMD Radeon juga menawarkan berbagai macam produk untuk kelas ini.
Cooler juga menentukan performa suatu VGA card karena mampu mempertahankan suhu ideal untuk bekerja dan mengolah grafis. NVIDIA dan AMD Radeon juga melengkapi produknya dengan sistem pendingin untuk mengantisipasi overheating. Namun, kamu perlu memilih produk tertentu yang menggunakan cooler yang tidak terlalu besar karena cooler bisa memakan banyak tempat dalam chasing komputer.
Graphics Processing Unit adalah fitur paling utama yang menentukan kualitas grafis suatu VGA card. Untuk mendapatkan game dengan kualitas grafis terbaik, kamu membutuhkan GPU dengan kecepatan yang lebih besar. Kecepatan tersebut menggunakan satuan MHz dan keterangan mengenai kecepatan VGA tersebut bisa ditemukan dengan mudah.
Jika kamu belum bisa menentukan pilihan VGA berdasarkan kriteria di atas, luangkanlah sedikit waktu untuk membaca review produk di majalah atau internet. Setiap reviewer memberikan rating atau poin tertentu terhadap beberapa aspek dari suatu produk. Produk dengan rating tertinggi bisa lebih dipercaya.
Jadi, manakah pilihan yang paling tepat untuk para gamer? AMD dan NVIDIA mempunyai keunggulan masing-masing. ATI (AMD) menawarkan keunggulan dalam kualits grafis sehingga kamu bisa mendapatkan gambar yang lebih tajam saat memainkan game. NVIDIA menawarkan kelebihan berbeda karena kualitasnya ditentukan oleh 3D frame rate.
Kualitas grafis ditentukan oleh kemampuan VGA untuk menampilkan frame per detik. Dengan kata lain, ATI unggul dalam kualitas gambar dan NVIDIA unggul dalam kecepatan. Untuk para gamer yang membutuhkan solusi handal untuk bermain game, saran yang paling sesuai adalah NVIDIA. Kecepatan VGA dari produsen ini mampu menampilkan game 3D secara maksimal.
Kamu bisa menikmati game-game terbaru seolah-olah kamu memasuki dunia game tersebut. Namun, ATI lebih sesuai untuk pengguna yang sering menonton film atau hiburan multimedia lainnya. Kualitas grafis yang lebih bagus membuat film menjadi lebih realistis dan memukau.
Wednesday, April 24, 2013
Tutorial Menggunakan Cheat Engine
Apa itu Cheat Engine?
Cheat Engine atau biasa disebut CE adalah open source tool yang didesain dan diciptakan oleh Eric Heijnen ("Dark Byte") dengan tujuan membantu para gamers untuk memodifikasi permainan single player yang dijalankan di sistem operasi window sehingga tentu saja akan menjadi lebih mudah untuk dimainkan. Misalnya saja bagaimana menambah gold atau HP dengan mudah, dan lain sebagainya.
Cheat Engine hadir dengan memory scanner yang dapat dengan segera menemukan variabel yang digunakan dalam permainan (game) dan memungkinkan kita untuk menggantinya. Selain itu ada pula fitur debugger, disassembler, assembler, speedhack, trainer maker, direct 3D manipulation tools, system inspection tools dan lain sebagainya.
Tutorial Cheat Engine : Cara Menggunakan CE
Bagi pemula yang masih bingung bagaimana cara menggunakan cheat engine alias CE, berikut ini ada tutorial Cheat Engine dasar yang mungkin bisa membantu anda mengoperasikan Cheat Engine. Namun sebelumnya silahkan download cheat engine yang ingin anda gunakan dan silahkan install CE yang sudah anda donlot itu terlebih dahulu. Setelah itu silahkan ikuti langkah-langkah cara menggunakan Cheat Engine berikut ini.
1.Buka cheat engine klik open procesingnya
2. Pilih procesingnya sesuai kebutuhan
3.Pilih di bagian bawah kotak hex apa yang mau di scan
4.Masukkan kode ke dalam kotak hex setelah itu klik new scan
5.Lihat kotak bagian kiri di bawah open procesing akan da address yang keluar
6.Pilih addressnya sesuai kebutuhan double klik addresnya supaya bisa turun ke bawah
7.Setelah addresnya turun ke bawah klik kanan pilih yg mana yang mau di ganti
Beberapa kawan yang berbaik hati sudah berbagi cheat di website resmi cheatengine[dot]org (baca disini). Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
Semoga tutorial Cheat Engine tentang cara menggunakan cheat engine ini bisa bermanfaat.
credit: Disini
Cheat Engine atau biasa disebut CE adalah open source tool yang didesain dan diciptakan oleh Eric Heijnen ("Dark Byte") dengan tujuan membantu para gamers untuk memodifikasi permainan single player yang dijalankan di sistem operasi window sehingga tentu saja akan menjadi lebih mudah untuk dimainkan. Misalnya saja bagaimana menambah gold atau HP dengan mudah, dan lain sebagainya.
Cheat Engine hadir dengan memory scanner yang dapat dengan segera menemukan variabel yang digunakan dalam permainan (game) dan memungkinkan kita untuk menggantinya. Selain itu ada pula fitur debugger, disassembler, assembler, speedhack, trainer maker, direct 3D manipulation tools, system inspection tools dan lain sebagainya.
Tutorial Cheat Engine : Cara Menggunakan CE
Bagi pemula yang masih bingung bagaimana cara menggunakan cheat engine alias CE, berikut ini ada tutorial Cheat Engine dasar yang mungkin bisa membantu anda mengoperasikan Cheat Engine. Namun sebelumnya silahkan download cheat engine yang ingin anda gunakan dan silahkan install CE yang sudah anda donlot itu terlebih dahulu. Setelah itu silahkan ikuti langkah-langkah cara menggunakan Cheat Engine berikut ini.
1.Buka cheat engine klik open procesingnya
Open Process |
2. Pilih procesingnya sesuai kebutuhan
Pilih Game yang akan Di Edit |
3.Pilih di bagian bawah kotak hex apa yang mau di scan
Pilih Value Type yg akan digunakan |
4.Masukkan kode ke dalam kotak hex setelah itu klik new scan
Proses Scanning Awal |
5.Lihat kotak bagian kiri di bawah open procesing akan da address yang keluar
Proses Scanning ke 2 |
6.Pilih addressnya sesuai kebutuhan double klik addresnya supaya bisa turun ke bawah
Double Click pada Address yang di Temukan |
7.Setelah addresnya turun ke bawah klik kanan pilih yg mana yang mau di ganti
Perubahan Nilai untuk Modifikasi Data |
Beberapa kawan yang berbaik hati sudah berbagi cheat di website resmi cheatengine[dot]org (baca disini). Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
- Cari game yang Anda maksud di list tersebut.
- Jika ada, maka Anda harus download tablenya, table tersebut berekstensi .ct
- Buka cheat engine, klik File -> Load, lalu double klik table yang telah Anda download tadi
Semoga tutorial Cheat Engine tentang cara menggunakan cheat engine ini bisa bermanfaat.
credit: Disini
Cloud Computing
Cloud computing biasa diartikan sebagai awan computer. Cloud computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi dan sebuah penyedia layanan yang berbasis internet. Pada waktu kita memerlukan sesuatu yang kita butuhkan contoh sederhananya koran, kita tidak perlu membuang – buang waktu ataupun tenaga untuk pergi membelinya. Kita di sini bisa memanfaatkan layanan ini tanpa membuang – buang waktu dan mengeluarkan biaya yang banyak.
Berikut ini adalah jasa yang disediakan oleh cloud computing:
- Zoho
- Amazon
- Salesforce dan masih banyak lagi yang lainya.
Di bawah ini Ilustrasi tentang Cloud Computing:
![]() |
Ilustrasi Tentang Cloud Computing |
Kelebihan Cloud Computing
Menghemat biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.Bisa menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan berkembang dengan cepat.
Membuat operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
Menjadikan kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
Mengehemat biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem informasi yang dibangun.
Kekurangan Cloud Computing
Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung ke sumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar.Sumber : www.google.com
Tuesday, April 16, 2013
Membuat Timer Shutdown dengan Command Prompt
Terkadang kita ingin mematikan
laptop/notebook kita beberapa menit atau jam kemudian. Contohnya saya, jika
sudah malam saya sering mendengarkan lagu sampai terlelap. Tidak ingin
laptop/notebok kita terus-terusan nyala sampai terbangun. Oleh karena itu saya
mencoba membuat schedule agak laptop/notebook saya mati dalam waktu 1 jam
kedepan. Berikut cara yang biasa saya gunakan.
1. Tekan Windows key + R. akan
muncun dialog run. Ketikan cmd lalu tekan enter.
2. Akan muncul Command Prompt
Window. Kemudian ketikan "shutdown /s /f /t 3600" (tanpa tanda
kutip). seperti gambar di bawah.
/s : shutdown, /f : force yang berarti memaksa semua aplikasi terbuka untuk di tutup, /t : timer yang di isikan waktu shutdown dalam satuan detik contoh di atas laptop/notebook akan mati setelah 1 jam kemudian.
3. Setelah di enter akan muncul
dialog pada sistem tray windows seperti gambar di bawah.
Begitulah cara shutdown dengan timer
yang saya gunakan
Subscribe to:
Posts (Atom)